AFTA (ASEAN Free Trade Area) merupakan kesepakatan dari
negara–negara di ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan.
Tujuannya yaitu agar bisa meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN di
dunia. Harapannya, jika AFTA ini sukses, maka, ASEAN bisa menjadi kawasan basis
produksi di dunia.
Perjanjian perdagangan bebas AFTA dicetuskan ketika terjadi
pertemuan tingkat Kepala Negara ASEAN atau SEAN summit ke-4, yang dilakukan
pada tahun 1992. Pada pertemuan itu para kepala negara mengumumkan akan
membentuk sebuah kawasan perdagangan bebas di ASEAN dalam jangka waktu 15
Tahun. Kalau dihitung seharusnya akan efektif berjalan secara penuh pada tahun
2007. Namun kenyataanya, AFTA ini akan aktif pada tahun 2015, yaitu menjadi 22
tahun kemudian.
ANALISA SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, and Threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam
gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana
kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir
adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisis SWOT Karyawan PT.
HUTCHISON
TRENGTH (KEKUATAN)
|
WEAKNESS (KELEMAHAN)
|
· Karyawan yang kompeten akan meng-create bisnis melalui proses
blendlearning yaitu pengikatan sumber-sumber daya pada proses learning dengan
pembelajar (learning organization).
· Penerapan kerangka dan kinerja GCG yang didalamnya terdapat
penghargaan dan pengakuan terhadap kompetensi karyawan.
· Karyawan diberikan pemahaman tentang Tata Nilai dan Etika Bisnis
melalui pengiriman materi sosialisasi dan assessment yang dilaksanakan setiap
tahun.
· Memiliki Etika Bisnis yang merupakan standar perilaku
perusahaan, karyawan dan pihak yang berhubungan dengan perusahaan.
· Adanya evaluasi dan monitor terhadap pencapaian kinerja GCG membuat
Hutchison Group dipandang sebagai salah satu benchmark bagi perusahaan lain.
· Memiliki sebuah organisasi perusahaan yang merupakan wadah bagi
perjuangan para karyawan PT. Hutchison, yaitu Serikat Karyawan Hutchison (disingkat Sekar Hutchison).
|
· Jumlah karyawan yang terlampau besar sehingga kurang efisien dan
boros dalam anggaran untuk gaji karyawan.
· Terbebani dengan peraturan dan regulasi sehingga lamban dalam
mengambil keputusan.
· Intervensi pemerintah membuat Hutchison tidak dapat bersikap dinamis
dengan perubahan pasar.
· Pelayanan yang kurang baik, operator seringkali sulit dihubungi
oleh pelanggan.
|
OPPORTUNITY (PELUANG)
|
THREAT (ANCAMAN)
|
· Jaminan kesejahteraan dapat membuat karyawan setia terhadap
perusahaan.
· Pendaftaran tenaga kerja online dapat menjaring tenaga ahli di
berbagai wilayah.
· Adanya promosi terhadap karyawan sehingga dapat keluar dan
bekerja di perusahaan lain.
· Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan masih sedikit yang
memiliki akses broadband internet merupakan peluang yang baik bagi
pertumbuhan perusahaan.
|
· Adanya AFTA membuat perusahaan asing menjadi sebuah gangguan
terhadap stabilitas perusahaan dalam mencari kebutuhan karyawan.
· Adanya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama dari
perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing menjadikan persaingan semakin
ketat.
· Kebocoran pendapatan oleh karyawan pada level transaksi.
|
Hal-hal yang Harus Dipersiapkan oleh Para Karyawan PT. HUTCHISON Menghadapi AFTA 2015
- Pendidikan mental dan moral, untuk mempersiapkan kinerja yang jujur dan tidak curang, serta siap mental untuk mengelola dana dalam jumlah banyak maupun sedikit.
- Menanamkan sejak dini gerakan cinta dan beli produk Indonesia. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggugah rasa bangga sekaligus mendorong para karyawan dalam menghargai, mencintai dan menggunakan produk maupun jasa dalam negeri.
- Memperbanyak relasi atau teman. Dengan memiliki teman sebanyak mungkin baik itu di dunia maya maupun nyata, akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai pekerjaan yang sedang digeluti.
- Mencari inspirasi sebanyak mungkin. Bisa dengan berdiskusi, membaca, mendengarkan radio, melihat film maupun memperhatikan hal-hal yang ada di sekitar kita.
- Mengikuti seminar dan pelatihan, hal ini diharapkan dapat melatih keterampilan dan kreatifitas.
Simpulan dan Saran
A. SIMPULAN
Adanya AFTA dapat memberikan peluang yang besar dalam
menjangkau pemasaran yang luas. Namun persaingan yang luas dapat menjadi
ancaman bagi eksistensi perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan kualitas
Sumber Daya Manusia yang dimiliki dan meningkatkan pelayanan terhadap publik.
Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat bersaing di dalam negeri maupun
ditingkat luar negeri.
B. SARAN
Kita harus mempersiapkan segala sesuatu semaksimal mungkin
untuk menghadapi AFTA 2015, karena kita akan bersaing ketat dengan tenaga ahli
dari berbagai negara. Hal yang dapat kita lakukan adalah dengan membekali diri
dengan kompetensi/keahlian yang bisa kita dapat melalui pendidikan. Untuk
mematangkan keahlian kita dapat mengikuti kursus atau pelatihan-pelatihan yang
diselenggarakan. Hal yang utama adalah mempelajari bahasa asing seperti bahasa
Inggris atau setidaknya bahasa negara yang menjadi target kita bekerja.
Sehingga AFTA 2015 menjadi peluang yang besar bagi jenjang karir kita.