Ceritaku dengan Nurul Musthofa

Pasti Pada tau semua sama Majlis ini kan, yaa dia adalah Majlis Nurul Musthofa. Cerita sedikit tentang pengalaman saya kenal dengan nurul musthofa waktu itu saya ingat sekali saya berada di jalan Cililitan Baru Jakarta Timur dan sedang lewat disana malam itu Sabtu, 2 Mei 2009 jalanan sangat macet sampai dialaihkan ke jalan Kramat Jati.. Saya pun bingung Ada apa ini sampai jalan yang lumayan lebar itu pun harus ditutup? Setelah itu saya langsung bertanya kepada kaka saya yang saat itu sedang mengendarai motor kaka saya langsung menjelaskan bahwa itu ada pengajian Nurul Mustofa.



Saya pun bertanya-tanya tentang pengajian itu kurang lebih seperti ini:

Saya: Ka itu ada apaan sih? #nadasinis
Kaka: itu ada pengajian Nurul Musthofa de..
Saya: ko sampai tutup jalan??
Kaka: iya soalnya jamaahnya sampai Puluhan Ribu
(dari data yang saya himpun di sebuah Website jamaah Nutul Mushofa sebanyak 50.000 pada tahun 2010)
Saya: Emang ga bias dilapangan atau ditempat lain selain dijalan?
Kaka: kan Numus (Nurul Mushofa) Syiar jadi selalu pindah-pindah tidak selalu dapat dilapangan atau ditempat umum selain jalan
Saya: emang Polisi izinin ka??
Kaka; Numus Udah Koordisnasi sama Polri Polda dan Polres setempat untuk minta izin malah Gubernur Jakarta Fauzi wibowo aja kasih Surat Perlindugan ke Numus tahun 2008
Saya: oohhh gtu ya kaa #kagum

Setelah mendengar cerita itu dari kaka, saya berfikir dan membayangkan apa saja kegiatan dari Numus itu selama acara sampai jamahnya banyak sekali. 1 tahun kemudian tepatnya dipertengahan tahun 2010 saya membaca sebuah surat undangan dari teman saya Reza karena dia anak Numus bahwa acara Nurul Musthofa  berada didaerah Ciracas. Saya langsung teringat dengan kata-kata kaka saya 1 tahun yang lalu. Dengan rasa penasaran Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk hadir pada acara itu saya pun mengajak hareem (Pacar) yang pada waktu itu saya masih punya.

Setelah sampai ditempat saya pun langsung terkaget-kaget #lebay ketika bertemu dengan puluhan ribu jamaah Numus sampai berdesak-desakan untuk mendapat tempat didepan panggung saya mengikuti acara dari awal. Dan saya pun menemukan sebuah kenikmatan hati setelah mendengar solawat, maulid, dan ceramah oleh pimpinan Numus Alhabib Hasan Bin Umar Bin Ja’far Assegaf dan habaib yang lain.

Ketika dipertengahan acara hareem saya ingin pulang karena sudah malam dan dia sudah di telpon orang tuanya saya pun lansung mengantarnya pulang, ketika ingin pulang saya mempunyai 2 kendala yang pertama saya sangat sulit keluar karena harus melewati puluhan ribu jamaah yang duduk di jalan. Kendala ke dua adalah pada saat mengeluarkan motor juga begitu harus melewati ratusan motor yang diparkir.

Bagi yang sudah memahami artikel saya kali ini pasti sudah bisa menyimpulkan bahwa segala sesuatu tidak boleh DENGKI saya yang dulunya sangat benci dengan Numus karena menutup jalan tapi setelah mengikuti sangat tenang, senang dan riang degan mengikuti Numus.

Mungkin ini sedikit cerita tentang saya dan Nurul Musthofa lain kali saya akan posting artikel Numus lagi.

NB: Bagi yang sekarang masih dengki, benci atau tidak suka dengan Majlis Nurul Mustofa saya sarankan ikutlah sesungguhnya sobat akan mendapatkan suatu ketenangan dan kenikmatan dalam hati sobat.


Baca juga yang ini:

0 komentar on Ceritaku dengan Nurul Musthofa :

Berkomentarlah yang bijak tanpa Spam!

Silahkan berkomentar untuk menyampaikan kritik, saran, atau hanya sekedar blogwalking di blog saya..